Kisah Para Rasul 12;
12:1. Kira-kira pada waktu itu raja
Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia
melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya
Roti Tidak Beragi.
12:4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah
penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya
ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
12:5. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun
mendoakannya kepada Allah.
12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak,
Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain
itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
12:7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya
bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya,
katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
12:8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah
sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya:
"Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
12:9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang
dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu
penglihatan.
12:10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua,
sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka
dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke
ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
12:11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku
benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari
tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
12:12 Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes
yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.
12:13 Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan
bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu.
12:14 Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka
pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus
ada di depan pintu gerbang.
12:15 Kata mereka kepada perempuan itu: "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap
mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: "Itu malaikatnya."
12:16 Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan
melihat dia, mereka tercengang-cengang.
12:17 Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu
ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya:
"Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita." Lalu ia keluar
dan pergi ke tempat lain.
12:18 Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka
bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus.
12:19 Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes
menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia
berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.
12:20. Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan
bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai
istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri
mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja.
12:21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan,
lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
12:22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara
manusia!"
12:23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi
hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
12:24 Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.
12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan
tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.
Salah satu musuh yang paling besar dari
kekristenan, adalah orang Yahudi. Orang Yahudi itu benci sekali kepada orang
Kristen. Nah, ketika Herodes tahu, ia mulai bertindak keras ayat 1, terhadap
beberapa orang dari jemaat, ia menyuruh membunuh Yakobus saudara Yohanes. Sebab
di dalam ayatnya yang ke 17, ada juga Yakobus, tapi Yakobus yang lain. Ia
membunuh Yakobus dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan
hati orang Yahudi, dia lihat ini orang Yahudi itu senang, ketika orang Kristen
dibunuh, hamba Tuhan dipancung kepalanya, ia mulai menangkap Petrus. Petrus
ketua dari Rasul ditangkap. Justru ditangkap pada waktu hari raya Roti Tidak
Beragi, salah satu bagian dari Paskah. Setelah Petrus ditangkap, Herodes
menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri
dari empat prajurit. Berarti enam belas orang. Maksudnya, setelah Paskah ia
menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam
penjara. Tetapi jemaat dengan tekun, katakan dengan tekun mendoakannya
kepada Allah.
Saudara, setelah jemaat berdoa, bayangkan
Petrus tidur didampingi dua tentara. Jadi Petrus tidur, dua tentara tidur di
kiri kanannya. Petrus tangan dan kakinya di rantai, enam belas tentara, dia
ditaroh di tempat tahanan paling bawah. Ini Petrus, mestinya orang penting.
Karena dia tidur saja di temani oleh dua orang tentara.
Ada satu pendeta yang bekerja di
Kalimantan. Ketika dia masuk ke daerah orang Dayak, orang Dayak sangat
menghormati pendeta ini. Dan dia di terima oleh suku Dayak, dan dia diharuskan
tidur, di kiri kanannya ditemani oleh dua wanita muda. Pada waktu pendeta itu
bersaksi kepada saya, semalam-malaman dia tidak bisa tidur. Takut kalau dia
balik ke sana kena yang ini, takut kalau balik ke sini dia kena yang ini. Dia
tidak bisa tidur, jadi dia melotot saja ke atas.
Tetapi saudaraku, yang heran, Petrus ini,
dijaga dua tentara, dia tidur lelap, tidur nyenyak. Orang yang hidup di dalam
kemenangan, ketika besok mau di hukum mati, dia bisa tidur. Ada haleluyah
saudara? Ada penyelundup-penyelundup narkoba yang ditangkap di Singapura,
besoknya jam lima harus digantung, malam ini dia marah-marah, dia
berteriak-teriak, dia stress! Dia tidak bisa tidur. Tetapi orang-orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus, akan memiliki ketenangan di dalam hidupnya. Dia bisa
tidur. Tentara mungkin tidak boleh tidur, karena harus menjaga Petrus. Tetapi
akhirnya tertidur juga.
Ketika malam, datanglah malaikat dia tepuk
pundak Petrus, dan dia bilang bangun, pakai sandalmu, sebab dulu belum ada
sepatu, pakai jubahmu, ikuti aku, dan dia (Petrus) mengikuti, ketika keluar dari
penjara, pintu terbuka dengan sendirinya. Sekarang saya mau tanya kepada
saudara, kalau pintu terbuka dengan sendirinya itu mujizat atau bukan, saudara?
Mujizat, jawab jemaat. Bukan! Saudara juga masuk ke hotel masuk ke mana,
ada pintu terbuka dengan sendirinya. Itu bukan mujizat. Tetapi, kalau
pintunya terkunci, pintu terkunci saudara mau lewat dan pintu terbuka, itu
baru mujizat.
Dan ketika sudah sampai di luar, malaikat
tinggalkan Petrus, baru Petrus sadar, bahwa tadi itu malaikat yang tolong dia.
Kemudian dia berlari, ayatnya yang ke 12, pergilah ia ke rumah Maria, ibu
Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.
Di dalam ayatnya yang ke 5, tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada
Allah. Doa belum selesai, Petrus sudah keluar.
Ketika Petrus mengetuk-ngetuk pintu, pintu
tidak segera di buka. Rode berkata, itu Petrus! Tetapi tidak ada yang berani
buka, tidak ada yang percaya. Karena sudah yakin, ini harus dihukum mati. Ada
yang berkata, itu malaikatnya. Kalau menurut Matius pasal 18, setiap anak kecil
ada malaikatnya. Dan kemungkinan orang ini berkata, itu malaikat Petrus, bukan
Petrus! Tetapi apa yang terjadi, ketika terus mengetuk pintu, akhirnya
dibukakan, inilah Petrus. Selesai ceritanya sampai di sana.
Tetapi, saudaraku mujizat yang barusan
kita baca tidak akan terjadi, kalau ayat 5 ini tidak ada. Dan ayat 5 berkata,
jemaat dengan tekun mendoakan kepada Allah. Nah, kata tekun dalam bahasa inggris
dipakai kata , constant. Constant atau konsisten itu adalah, doa yang terus
menerus. Kesalahan banyak orang Kristen di dalam mengiring Yesus, kesalahan
banyak orang Kristen di dalam berdoa, mereka tidak konstan! Mereka berdoa
seperti capung cebok! Dia berdoa, sebentar saja dia sudah terbang. Dia tidak
mengalami satu doa pergumulan. Dia tidak mau berdoa dengan konstan. Mereka
berdoa itu, once a while, kalau ada waktu, ketika mau, ketika rasanya enak, aku
baru mau berdoa. Ketika begini aku mau berdoa. Nah persoalan ini saudaraku,
banyak melanda orang Kristen. Orang Kristen itu nggak kena berkat sedikit saja,
doanya sudah kendor. Dia nggak konstan berdoa. Ketika dia mengalami problem,
baru dia berdoa. Ketika problem tidak ada, dia tidak berdoa lagi. Tetapi ayat
ini berkata, jemaat dengan tekun, dengan konstan, dengan konsisten, mereka
berdoa. Tidak akan ada mujizat, sebelum ada sesuatu yang konstan saudara
kerjakan, yang konsisten saudara kerjakan, yang terus menerus saudara kerjakan.
Di Cianjur, saudara, dulu kami membaptis
orang di sungai. Nama sungai itu namanya Ciraden, 3 km dari Cianjur ke arah
Cipanas. Di Ciraden itu saudara, ada sebuah batu. Batu itu halus luar biasa, dan
di tengahnya itu agak cekung. Kenapa? Karena ada air yang menetes di atas batu
itu. Air itu menetes dan tidak ada seorangpun yang tahu, sudah berapa puluh
tahun, air yang menyusup dari pinggir-pinggir tebing, menetes ke batu itu.
Sampai batu yang besar dan kasar itu, menjadi cekung hanya oleh tetesan air.
Kalau batu itu saya umpamakan problem
saudara yang seperti batu besarnya, dan saudara berkata, mustahil saya bisa
mengatasi problem yang besar ini, tetapi dengan tetesan-tetesan doa saudara,
dengan saudara berdoa dengan konsisten, berdoa terus-menerus tanpa lelah,
terus-menerus, terus-menerus berdoa, batu yang besar itu pun bisa cekung, ada
haleluyah? Segala apa pun tidak ada yang mustahil, bagi mereka yang tahu berdoa
dengan konstan, yang tahu berdoa dengan konsisten.
Kalau saya tanya saudara suka berdoa?
Semua akan menjawab, ya. Tetapi kalau saya tanya, apakah doa saudara konsisten?
Apakah saudara tetap berdoa? Apa saudara ke gereja? Saudara akan berkata, ya
saya ke gereja. Tetapi apakah saudara ke gereja, konstan, konsisten. Pada waktu
senang atau susah, pada waktu kemarau atau hujan, saudara tetap konstan,
konsisten, itu lain soal. Dan Alkitab merekam puluhan, bagaimana Tuhan
memberikan berkat-Nya bagi orang yang konsisten. Yang pertama kita akan melihat
Matius pasal 15 ayat 21.
Saya tadi baca juga Herodes marah sama orang Tirus dan Sidon, di sini juga kita
akan melihat Tirus dan Sidon di daerah Libanon. Ayat 21;
15:21. Lalu Yesus pergi dari situ dan
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru:
"Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan
dan sangat menderita."
Reaksi pertama dari Yesus ayat 23;
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.
Kata tidak menjawabnya dalam bahasa
Yunani, DICUEKIN...Ketika perempuan dari Tirus dan Sidon di daerah Libanon ini
datang kepada Yesus dan berkata; Tuhan, anak Daud, kasihani anak saya, dia
kerasukan setan, dia sangat menderita. Wanita ini datang bukan untuk dirinya,
dia datang untuk anaknya. Siapa saudara yang punya anak, punya keluarga yang
belum terima Tuhan, yang belum terima keselamatan, saudara juga patut berdoa
dengan konsisten. Tuhan tolong anak saya, Tuhan tolong isteri saya, Tuhan tolong
suami saya. Kerasukan setan dan dia sangat menderita. Tetapi Yesus sama sekali
tidak menjawabnya. Tadi kita nyanyi, siapa yang datang kepada Yesus, tak
dikecewakan.
Tetapi kalau kita baca ayat ini, Yesus
sepertinya mengecewakan. Dia tidak menjawab. Karena Yesus tidak menjawab,
murid-murid-Nya lebih galak! Murid-murid-Nya datang, dan meminta kepada-Nya,
"Suruhlah dia pergi, dia mengikuti kita dengan berteriak-teriak!" Saudara, saya
yakin, perempuan ini dengar apa yang dikatakan oleh murid-murid Yesus. "Yesus,
ini perempuan suruh pergi! Usir saja dia. Dia teriak-teriak mengikuti kita!"
Apa yang mau saya ingin katakan kepada
saudara? Kadang-kadang, murid Yesus jadi polisi sorga. Kita seringkali
menghakimi orang, kita jadi polisi sorga. Kita nggak pernah diangkat jadi
polisi, tapi kita jadi polisi sorga. "Ini perempuan ini, sudah orang kafir,
bukan orang Yahudi, dia teriak-teriak, suruh dia pergi!" Itu, wanita dengar
dong?
Kalau kita jaman sekarang digituin sama
satu pendeta, saudara ngomongnya pasti begini, "Memangnya pendeta cuma dia?"
Betul apa betul? Pasti dia ngomong, "Memangnya gereja cuma itu? Di Jakarta tuh,
ribuan pendeta. Gua ditolak begini! Memangnya cuma Yesus, gua diusir! Nggak
dibukain pintu, gua tertolak!" Wanita ini tidak! Dia konsisten.
15:24 Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel."
Yesus tidak seperti murid-Nya. Sekarang ,
Dia baru bicara, wanita, Aku diutus hanya untuk domba yang hilang dari Israel.
Nah, orang Israel ini sampai sekarang masih terhilang, menolak Yesus. Mereka
tidak percaya Yesus, sampai sekarang. Orang Yahudi itu. Di sini dikatakan oleh
Yesus, Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang, dari umat Israel. Bukan
satu yang hilang, domba-domba, banyak yang hilang. Jadi maaf saja, Aku tidak
bisa melayani engkau, gitu kira-kira. Itu kan bahasa siucai, udah ditolak!
tetapi perempuan itu berkata,
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan
menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Apa reaksi perempuan itu saudara? Dia
mendekat dan menyembah! Hanya orang yang dekat Tuhan, dapat menyembah Dia. Orang
yang jauh dari Tuhan, mana bisa dia nyembah! Orang yang selingkuh, bagaimana
mungkin dia bisa menyembah Tuhan! Orang yang tidak jujur sama isteri, tidak
jujur sama suami, yang tidak jujur sama pegawai, tidak jujur sama dirinya
sendiri, bagaimana dia bisa menyembah Tuhan? Apanya yang mau disembah? Tuhan
yang kita sembah sangat suci, sangat kudus! tapi perempuan ini dia mendekat.
Tambah ditolak tambah mendekat. KONSISTEN!!! Terus konstan! Ditolak, dia maju
terus. Dia cuma punya tiga perkataan, Tuhan tolonglah aku! Tetapi Yesus
menjawab, aduh...belum pernah saya dengar Yesus sekasar ini dalam bicara, ya...
15:26 Tetapi Yesus menjawab:
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Aduh...anak kecil juga ngerti! Yesus
ngomong, tidak patut Aku mengambil roti, firman Allah, Aku adalah Firman Hidup,
Yesus sendiri, tidak patut Aku mengambil roti yang harusnya diberikan
kepada anak, itu di kasih kepada anjing! Matius 7 ayat 6, jangan kamu memberikan
hal-hal yang mulia kepada anjing atau babi. Anjing dan babi adalah binatang yang
haram pada jaman Yesus, yang menggambarkan orang kafir. Jadi Dia tahu perempuan
ini kafir, Dia pakai bahasa Seloka. Tidak patut roti untuk anak di kasih kepada
anjing. Kan nggak baik dong? Ini roti untuk anak, masa di kasih kepada anjing?
Tetapi perempuan ini tidak mundur.
Perempuan ini bilang begini,
15:27
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh
dari meja tuannya."
Benar Tuhan, dia nggak salahkan kata-kata
Yesus! Benar Tuhan, seolah-olah dia ngomong begini. "Betul Tuhan saya anjing.
Benar Tuhan saya anjing, saya orang kafir, saya dianggap anjing. Memang saya
tidak boleh makan roti dari anak. Memang. Tapi kan anjing suka ada di bawah
meja? Itu roti kan suka jatuh?. Remehnya kan anjing makan?"
Saudara, luluhlah hatinya Yesus. Dan Ia
bilang begini;
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata
kepadanya: "Hai ibu,
besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki."
Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Apa yang terjadi, kalau malam hari ini ada
Yesus di tengah kita dan berkata: "Besar imanmu. Jadilah kepadamu seperti apa
yang kaukehendaki." Wah...kalau saudara dapat omongan begitu, ada yang minta
mobil, ada yang minta rumah, ada yang minta pesawat terbang, ada yang minta bisa
nyedot lumpur Lapindo, supaya bisa jadi juruselamat, ada yang minta ini ada yang
minta itu, wah macam-macam! Tetapi lihat saudaraku, firman ini diberikan kepada
orang yang konsisten. Firman ini diberikan kepada orang yang terus menerus maju,
terus menerus datang. Peribahasa rohani bilang begini; ketika kita merasa
ditolak, tertolak, tidak bisa maju lagi. Justru pada saat itulah kita harus
maju.
Saya selalu teringat cerita Napoleon
Boneparte. Dia terkurung oleh tentara Inggris di Waterloo. Dan dia mulai
memimpin tentaranya, menerobos blokade dari tentara Inggris, gagal hari pertama.
Banyak tentara Perancis mati. Hari kedua, diterobos lagi di tempat yang sama,
gagal lagi. Banyak tentara mati. Dia kembali mundur, dan bersembunyi di satu
gua. Menurut sejarah, Napoleon mau bunuh diri, karena dia tidak mau takluk
kepada Inggris. Jadi dia mau bunuh diri.
Ketika pagi-pagi tentaranya masih lelah
tertidur, matahari masuk menyinari dia punya gua, dia lihat saudara, ada
laba-laba turun. Laba-laba turun...dia goyang-goyang badannya, dia goyang-goyang
badannya, dia lempar badannya, mau mencapai batu seberang. Tidak sampai! Hancur
benangnya. Naik lagi ke atas. Turun lagi dengan benang yang lain. Diperhatikan
sama Napoleon. Dia goyang-goyang badannya, dia goyang-goyang badannya, dia
lempar lagi badannya ke batu itu. Tidak sampai lagi. Naik lagi ke atas, turun
...Napoleon lihat lagi. Diayunkan badannya ke batu itu ketiga kalinya, dan
berhasil! Dan dari sana dia mulai membuat sarang laba-laba.
Langsung Napoleon bangkit dan dia bilang
sama tentaranya; kita berangkat, kita terobos lagi di tempat yang sama.Tentara
Inggris tidak pernah menyangka, Napoleon akan menyerang ketiga kali di tempat
yang sama. Sudah dua kali gagal, pasti dia serang di tempat yang lain. Jadi
penjagaan di tempat lain. Napoleon menyerang lagi yang ketiga kalinya di tempat
yang sama, dan dia berhasil. Konsisten. Konstan!
Kita tidak boleh ngiri sama Tiger Wood,
dia Juara Dunia. Bola seperti ada matanya. Karena satu hari katanya, dia latihan
dia pukul bola seribu bola. Kita aja latihan pukul tiga puluh bola, sudah nggak
kuat, bayarnya. kalau dia, dia pukul seribu bola setiap hari, bola baru lagi.
Dari kecil dia berlatih. Konsisten, konsisten, konsisten.
Ada satu ayat dalam firman Allah berkata
begini, dengan satu usaha yang tidak tahu lelah, sampailah orang kepada
perkara-perkara yang besar. Saudaraku, harus kita konsisten, jangan
mundur, terus menerus maju, terus menerus jangan berhenti, terus
terus...konsisten.
Contoh kedua,
kitab Rut pasalnya yang ke 2 ayat ke 2;
2:2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata
kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di
belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah,
anakku."
2:3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang
penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari
kaum Elimelekh.
2:4. Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu:
"TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya
memberkati tuan!"
2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi
penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
Saya berhenti di situ. Dalam bahasa
Indonesia dipakai kata, darimana perempuan ini. Dalam bahasa Inggris di pakai
kata, whose young woman is this? Milik siapakah perempuan ini?
2:6 Bujang yang mengawasi
penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang
bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari
antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia
datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak
berhenti."
Kata lah itu sebetulnya tidak ada.
Begitu ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan
seketikapun ia tidak berhenti." Ada haleluyah saudara? Ada haleluyah?
Contohnya perempuan, saudara. Yang pertama
perempuan Kanaan, yang kedua Rut, orang Moab, semuanya orang kafir. Tuhan mau
mengajar umat-Nya orang Israel ini, dari orang kafir. Diajar, bagaimana orang
yang dianggap kafir itu justru konsisten. Dia bekerja dari pagi sampai sore
seketikapun dia tidak berhenti. Dia terus memungut jelai, memungut jelai,
memungut gandum, memungut jelai, terus memungut. Dari usaha yang tidak tahu
lelah inilah, dalam Rut pasal 4, ia menjadi isteri dari Boas.
Bayangkan Rut itu seorang janda! Apa
kurang di Betlehem gadis cantik, yang bisa nempel sama Boas, orang kaya? Tetapi
Boas tidak tertarik dengan gadis-gadis, dia tertarik dengan Rut ini, karena
konsistennya. Konsisten dalam hal apa? Kita mau mendengar kesaksian Boas. Boas
ngomong apa saudara-saudara ya? Ayatnya yang ke 11;
2:11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan
orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu
sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah
kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
Ini cerita di dalam
Rut pasal 1 ayatnya yang ke 16;
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku
meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana
engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ
jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau
sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Ini menantu kepada mertua. Hanya maut yang
memisahkan aku dari engkau. Biasanya suami dengan isteri. Suami dengan isteri
tidak boleh diceraikan manusia. Apa yang dijodohkan Tuhan tidak boleh diceraikan
manusia. Apapun yang terjadi kata Rut, ini menantu kepada mertua, Allahmu
menjadi Allahku, bangsamu menjadi bangsaku, di mana engkau mati di sana aku
mati, di mana engkau bermalam di sanapun aku akan bermalam. Beginilah kiranya
Tuhan menghukum aku, jika aku tidak setia mengiring engkau. Konsisten!
Berita konsisten ini, sampai ke telinga
Boas. Sampai Boas berkata, telah disampaikan kepadaku...Boas, di dalam ilmu
Tipologi, adalah gambaran Tuhan Yesus Kristus. Boas dari Betlehem, Yesus lahir
di Betlehem. Rut, menurut ilmu Tipologi adalah gambaran jemaat, gereja, saudara
dan saya, yang asalnya orang kafir. Yang di sebut kafir itu, yang non Yahudi.
Pokoknya yang bukan Yahudi itu kafir. Dan kitalah orang-orang kafir.
Tetapi seolah-olah saudaraku, Rut ini
masuk ke dalam keluarga dari Elimelekh, dan dia ikut kepada Naomi, dan Naomi
dalam ilmu Tipologi adalah Roh Kudus yang mengajak gereja keluar dari Moab
datang kepada Betlehem Romah Roti, rumah di mana roti firman Allah diberitakan.
Lalu apa yang terjadi? Boas tahu, telah
dilaporkan kepadaku, kesetiaanmu kepada mertuamu. Saudara, konsistensi kita itu
sampai kepada hati-Nya Tuhan Yesus. Kesetiaan kita, kerajinan kita, konsistensi
kita ikut kepada Tuhan, itu sampai ke telinga-Nya Tuhan.
Saya selalu ingat kepada Kisah Para Rasul
pasal 10, bagaimana Kornelius didatangi oleh malaikat, dan malaikat itu berkata,
doamu dan sedekahmu sudah naik kepada Tuhan, dan Tuhan mengingat-ingat engkau.
Karena orang ini konsisten. Setiap hari berdoa. Semua orang takut akan Allah,
padahal dia pengawal tentara Romawi. Tetapi dia konsisten iring kepada Tuhan.
Seorang putera raja India. India adalah
negara berpenduduk paling besar kedua di dunia. Delapan ratus juta penduduk
India. Kalau saudara mau tahu India, saudara buka kitab Ester, disitu saudara
lihat, ada satu raja namanya Ahasyweros, dia memerintah dari India sampai
Ethiopia. Jadi India itu negara cukup tua dan besar.
Ada satu putera raja di sana yang
beragama Hindu, pendek cerita dia terima Yesus. Ketika dia terima Yesus, ayahnya
berkata, bunuh dia! Tidak boleh dari agama kita bisa masuk Kristen. Bunuh dia!
Jadi dia di kejar. Tapi dia lari terus, dia terus menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat pribadi. Dialah yang menciptakan lagu, MENGIKUT YESUS KEPUTUSANKU.
Itu ada delapan sembilan bab lagunya. Salah satunya, SALIB DI DEPAN DUNIA DI
BELAKANG.SALIB DI DEPAN DUNIA DI BELAKANG.SALIB DI DEPAN DUNIA DI BELAKANG KU
TAK INGKAR KU TAK INGKAR. KU MAU SETIA WALAUPUN SUSAH. KU MAU SUSAH WALAUPUN
SUSAH...Dia harus mati! Di vonis mati oleh ayahnya sendiri. Tapi dia tidak mau
ingkar. Ini yang saya katakan, konsisten. Setia sampai kepada akhir.
Dalam
Matius
pasalnya yang ke 24 ayatnya yang ke 12 dan 13;
24:12 Dan karena makin bertambahnya
kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13 Tetapi orang yang bertahan
yang setia
yang konsisten sampai pada kesudahannya akan
diselamatkan. Itu salinan yang benar
selamat.
Saudara, sorga hanya di sediakan bagi
mereka yang setia sampai kepada akhir. Saudara mau setia sampai kepada akhir?
Saudara berdoa, belum dijawab, datang terus kepada Tuhan, belum dijawab datang
terus, minta kepada Tuhan, belum dijawab datang terus, ditolak, oh datang terus,
mendengar cacian omongan, datang terus kepada Yesus, disindir datang terus
kepada Yesus, di olok datang terus kepada Yesus, di dalam rumah tangga ada
kekacauan datang kepada terus Yesus. Apapun problem saudara, terus datang kepada
Yesus...terusss datang kepada Yesus...terusss datang kepada Yesus...terusss
datang kepada Yesus, masa Tuhan Yesus itu buta, Dia tidak melihat kesetiaan
saudara? Dia pasti menolong kita, asal kita konsisten! Terusss datang mencari
pertolongan kepada Tuhan. Amin saudara?
Di dalam
Matius 7 ayatnya yang ke 7 dan 8;
7:7
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap
orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan.
Salinan yang benar dalam Amplified New
Testament dia berbunyi begini, ayat ke 7, mintalah dan teruslah meminta, maka
akan diberikan kepadamu. Carilah dan teruslah tetaplah mencari, maka kamu akan
mendapat. Ketuklah dan tetaplah atau teruslah mengetuk, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta dan terus meminta, menerima.
Dan setiap orang yang mencari dan mencari, mendapat. Dan setiap orang yang
mengetuk dan terus mengetuk, baginya pintu dibukakan.
Pintu hanya dibuka bagi mereka yang terus
menerus mengetuk. Sama seperti Petrus tadi, mengetuk pintu, orang tidak membuka,
itu bukan Petrus, tapi dia terus mengetuk...dan pintu dibukakan. Saudara pun
demikian. Apa kasus saudara, apa persoalan saudara, apa problem saudara, terus
datang kepada Tuhan. Minta kepada Tuhan. Pasti Tuhan menolong kepada saudara!
Wahyu pasalnya yang ke 2. Di dalam Wahyu
paslanya yang ke 2, kita akan melihat hal yang lain.
Wahyu pasalnya yang ke 2 ayatnya yang ke 9;
2:9
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau
kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan
takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan
beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan
beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan
Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Hanya orang yang konsisten, hanya orang
yang setia sampai mati. Ada orang yang setia cuma lima tahun, setia kepada
Tuhan. Ada yang setia sepuluh tahun, ada yang setia lima belas tahun, ada yang
setia dua puluh tahun! Saya kenal beberapa, yang pada tahun delapan puluh dua,
waktu saya khotbah di Singapura, di depan seribu utusan dari empat puluh negara
Full Gospel Bussiness Fellowship. Ada tokoh-tokoh Full Gospel dari Indonesia,
yang begitu berapi-api, sekarang tidak lagi mau berjalan dengan Tuhan. Mundur
dari Tuhan. Mudah, setia dua puluh tahun. Tetapi yang Tuhan tuntut, kita setia
sampai mati. Kita setia sampai titik darah penghabisan. Kita setia, kita
konsisten mengiring kepada Yesus. Itulah yang menjadi jaminan kita akan
mendapatkan Kerajaan Sorga.
Ayat yang terakhir, kita buka
Ibrani pasalnya yang ke 4, kita membaca ayatnya yang ke 16,
ayatnya yang terakhir;
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh
keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Saya mau berhenti dulu di sini. Saya mau
tanya dulu saudara. Boleh saya kasih satu lagi contoh? Tadi dua wanita. Sekarang
ada wanita ketiga. Lukas 18 ayat 1;
18:1. Yesus mengatakan suatu perumpamaan
kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan
tidak jemu-jemu.
Bahasa Inggris, dengan tidak kehilangan
hati. Saudara tahu, ada orang berlutut berdoa, tapi hatinya tidak di situ. Ini
saya pakai istilah, doa liturgi. Bapa kami yang ada di dalam sorga...(tanpa
ekspresi) Amin. Hati tidak di situ. Saya ingat mendoakan saudara Lius Pongoh
dulu di Rumah Sakit. Bersama Tan Joe Hok dan beberapa pemain, mendoakan Lius
Pongoh. Dia lagi tidur. Saya doa pelan-pelan, saya tumpangkan tangan di
perutnya, karena racunnya itu di sini. Saya baru ngomong, Tuhan Yesus tolong
(setengah berbisik)... dia terbangun, Lius Pongoh terbangun. Dan dia begitu
terbangun, Bapa kami di dalam sorga dipermuliakanlah...Padahal doa yang
sesungguhnya harus mengusir racun! Tapi semua doanya, dao Bapa kami. Ketemu
calon mertua, doa Bapa kami. Kaget sedikit, doa Bapa kami. Itu lose heart. Tidak
ada hati di sana. Tuhan Yesus tidak suka dengan doa yang tanpa hati.
Saya kasih ilustrasi. Kalau saudara
berkata, haleluyah! Haleluyah! Haleluyah! Seribu kali, nggak ada arti apa-apa,
kalau tidak dengan hati. Tetapi kalau dari hati saudara ngomong, haleluyah!
Sungguh keluar, saudara bisa meneteskan air mata. Kita gampang sekali ngomong,
saya cinta Yesus! Saya cinta Yesus! Bukti nggak ada, bukti nggak ada! Ku mau
cinta Yesus selamanya...Yesus di Sorga bilang emm...Ha mau cinta Aku selamanya?
Tidak ada hati. Doa saja tidak ada hati! Maka dikatakan di sini, tidak
jemu-jemu, dalam bahasa Inggris lose heart. Jangan sampai kita doa itu sudah
nggak ada hatinya lagi! Doa cuma dari mulut doang. Kayak Baygon udah nggak ada
isinya. Dipencet bunyi masih ada, isi udah nggak ada, psss... Tidak ada sesuatu
yang keluar dari hati kita.
18:2 Kata-Nya:
"Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak
menghormati seorangpun.
18:3
Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang
kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4
Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian
ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak
menghormati seorangpun,
18:5
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku
membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6
Kata Tuhan:
"Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya
yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum
menolong mereka?
18:8
Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.
Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Maaf saudara, iman di sini ada hubungan
dengan selalu datang. Ia selalu datang. Selalu datang. Dia selalu datang, dia
selalu menyusahkan aku, kata hakim yang jahat. Menyusahkan aku. Bagaimana dengan
Tuhan yang berkata, engkau harus berdoa siang dan malam, dengan tidak jemu-jemu,
dengan tidak lose heart! Aduh, saudara, mujizat mah, pasti ada, kalau kita
berdoa, mujizat datang.
Rasanya saya tidak berlebih-lebihan kalau
saya ngomong, saya selalu hidup dalam mujizat Tuhan. Ada satu guru agama Kristen
di Bandung. Di sekolah Kristen, ketika dia mengajar, dia tahu ada satu muridnya
ini dari Cianjur. Gereja apa kamu? Pantekosta. Oh, Awondatu, pendetanya ? Itu
dapat bantuan dari Amerika, tuh Awondatu itu. Dapat bantuan dari Amerika. Kalau
nggak ada bantuan dari Amerika, nggak mungkin dia bisa punya Sekolah Alkitab,
nggak mungkin dia punya mobil, enggak mungkin, itu pasti bantuan Amerika. Jemaat
saya bingung. Sampai nanya kemarin, om di bantu Amerika? Amerika yang mana?
Dialah(menunjuk ke atas) yang membantu
saya. Ketika kita berdoa, mujizat pasti terjadi. Ketika kita berdoa, yang
salahnya kita pengen mujizat, doanya nggak mau. Nggak bisa jalan!
Saudara,bilang, oh nggak bisa, saya pengen mujizat, Tuhan saya pengen mujizat,
mujizat dong, mujizat dong. Ayo dong, Engkau
dahsyat...dahsyat...dahsyat...dahsyat! Tuhan bilang, doa kamu! Doa konsisten
nggak mau? Nggak bisa mujizat datang. Konsisten!
Saya pacaran sama isteri saya tujuh tahun.
Papa saya masih hidup, melamar sama emak saya, masih hidup waktu itu, melamar.
Dijawab sama mertua saya, "Diterima tidak, ditolak tidak." Hayo! Diterima tidak,
ditolak tidak! Maksud saya, maunya saya kan pendek-pendek, tolak tolak dong,
saya cari yang lain! (dengan mimik bercanda, jemaat tertawa). Diterima terima
dong! Ini nggak, diterima tidak, ditolak tidak! Saya tulis surat sama isteri
saya, tujuh surat, nggak di balas! Nanya sama dia tuh! (jemaat tertawa)
Waktu surat yang ketujuh, saya ancam, "Kalau surat ini nggak di balas, saya
mundur teratur!" Nakut nakutin, padahal saya pengen sama dia...(jemaat kembali
tertawa). Dijawabnya cuma beberapa kalimat, "Maaf, saya, Yangyang tidak bisa
tulis surat." Aduh, tujuh surat, panjang-panjang pakai angin sorga, segala
macam, dijawab, maaf Yangyang tidak bisa...Tapi dengan usaha yang tidak tahu
lelah, konsisten, konsisten!
Saudara, kalau kita berdoa, mujizat pasti
datang. Bukan dari pendeta, bukan dari organisasi gereja, bukan dari manusia.
Bukan! Kalau saudara berdoa, saudara yang untung. Saudara tidak berdoa, saudara
yang rugi. Saya tidak ada keperluan. Kalau saya berdoa, saudara tidak berdoa,
saya untung saudara tidak untung. Kalau saudara berdoa, saya tidak berdoa,
saudara yang untung saya tidak untung. Tapi kalau kita berdoa bersama-sama, kita
semua akan diberkati oleh Tuhan. Ketika kita berdoa, mujizat pasti datang.
Mari kita berdiri bersama-sama, siapa yang perlu bantuan doa, dia maju ke depan. [ Oleh: Pdt. J.E. Awondatu ]